Peran Penyuluh dalam Pembangunan Pertanian Indonesia
Sektor pertanian menjadi bagian terpenting dalam perekonomian pedesaan
Indonesia. Pedesaan masih menjadi sumber penghasil komoditas pertanian saat
ini. Kualitas hasil pertanian dari pedesaan dituntut selalu meningkat dan dalam
jumlah yang mencukupi. Akan terjadi lonjakan harga jika sektor pertanian di
pedesaan mengalami kegagalan dalam peningkatan produksi sehingga tidak bisa
mencukupi kebutuhan masyarakat perkotaan. Dalam rangka meningkatkan produksi
pertanian ini harus banyak yang dibenahi dan salah satu hal pentingnya adalah
kualitas sumber daya manusia, karena jika dilihat masalah utama petani di
pedesaan adalah rendahnya pengetahuan dan kreativitas dari petani agar
pembangunan pertanian terus berkembang.
Peran penyuluh pertanian sangat menentukan keberhasilan pembangunan
pertanian. Peran penyuluh pertanian dapat dikatakan sebagai garda terdepan
untuk meningkatkan kualitas petani saat ini. Penyuluh berperan sebagai
perantara dan penghubung informasi untuk petani maupun dari petani. Penyuluh
menyampaikan informasi dari balai pengkajian maupun peneliti ke petani dan
menyampaikan aspirasi dari petani ke pembuat kebijakan. Karena di sini penyuluh
langsung terjun ke petani dan masyarakat sehingga akan lebih mengetahui kondisi
di lapangan yang sebenarnya.
Penyuluh pertanian adalah orang yang bertugas dalam memberikan dorongan
kepada petani agar mampu mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang
lebih sesuai dengan perkembangan, baik pengetahuan budidaya maupun
teknologi. Penyuluh berperan sebagai pendidik, dalam arti memberikan
pengetahuan terbaru dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dan
meningkatkan hasil serta mengatasi masalah dalam usahataninya. Penyuluh juga
berperan sebagai pemimpin untuk dapat memotivasi petani agar mau mengubah pola
pikir untuk dapat lebih terbuka terhadap perkembangan zaman. Penyuluh juga
berperan sebagai penasihat yang dapat memberikan petunjuk dan contoh dalam
usahatani. Dengan demikian akan tercipta petani yang mampu mendorong
pembangunan pertanian untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.
Begitu pentingnya peran penyuluh pertanian membuat pemerintah ambil langkah
untuk lebih memberdayakan para penyuluh. Menteri Pertanian telah menyatakan
akan menjadikan sebanyak 6.069 Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL) di Indonesia menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
yang sebelumnya berstatus sebagai Tenaga Harian Lepas dan Tenaga Bantu. Namun
dalam birokrasinya pemerintah akan bertindak tegas terutama dalam hal pungli
untuk menghindari kerugian bagi para penyuluh tersebut. Selain itu pada tahun
2017 pemerintah juga akan menyelenggarakan pelatihan bagi
aparatur pertanian, termasuk penyuluh pertanian. Hal dilakukan untuk percepatan
swasembada pangan pada tahun 2017.
Sumber daya penyuluh pertanian memang masih dinilai terbatas dan perlu
waktu untuk mencukupinya di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mengatasi hal
ini pemerintah akan
segera mengoptimalkan penggunaan cyber extension untuk
penyegeraan informasi pertanian. Penyuluh swadaya dan swasta juga akan
dioptimalkan. Selain itu tiap penyuluh dituntut dapat melahirkan minimal 5
orang petani muda yang dibimbing secara intensif dan menghidupkan kembali
peluang-peluang kerja sama seperti magang dan study banding agar mampu
mendorong generasi muda yang peduli terhadap pertanian dan meningkatkan
kompetensinya. Pemerintah juga akan mendukung kinerja penyuluh dengan
mengoptimalkan sara dan prasarana penyuluh pertanian.
Penyuluhan pertanian menjadi sangat penting dalam perannya sebagai jembatan
bagi petani. Penyuluhan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya produksi,
modal kerja, prasarana pokok disamping layanan umum lain yang dibutuhkan petani
agar dapat turut serta dalam kegiatan ekonomi. Sebagai salah satu usaha untuk
mengembangkan dan memajukan pembangunan pertanian, maka peran penyuluhan
pertanian dalam makna agribisnis merupakan suatu tujuan pembangunan pertanian
jangka panjang dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berorientasi pada
peningkatan produksi usaha tani dan nilai tambah produksi hasil pertanian.
Tidak ada komentar